BOLEHKAH SHALAT DHUHA BERJAMA'AH ❓

Desember 24, 2019
══════════════════
   🔰  FAKULTAS FIQH 🔰
   ‎⭐️ SHALAT DHUHA ⭐️
       SOAL JAWAB No. 54
══════════════════

BOLEHKAH SHALAT DHUHA BERJAMA'AH ❓

📩🔓 Pertanyaan :

Bismillah. Ustadz boleh sholat dhuha berjama’ah?


👆💬 Ustadz Saeed Al-Bandunjie :

Untuk sholat sunnah, ada 2 jenis dalam pelaksanaan berjamaah padanya.

Pertama:
Boleh dan disunnahkan sholat sunnah/ nafilah berjama’ah dan jenis ini untuk sholat sunnah yang masyru berjama’ah seperti sholat gerhana. Seperti yang dikeluarkan Al-Bukhori dari Abdillah bin Amr :

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال لما كسفت الشمس على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم نودي إن الصلاة جامعة

"Saat terjadi gerhana matahari di zaman Nabi ﷺ diserukan (sholat berjamaah di masjid)"

Begitu pula sholat tarawih seperti di hadits muttafaqun alaih dari Aaisyah di lafdz Al-Bukhori :

أن النبي صلى الله عليه وسلم ( قام بأصحابه ثلاث ليال وفي الثالثة أوفي الرابعة لم يُصلّ ، وقال : إني خشيت أن تُفرض عليكم )

"Bahwa Nabi berdiri sholat tarawih  berjama’ah di malam bulan Romadhon tiga hari dan di hari keempat ditinggalkan takut kalau tarawih menjadi kewajiban".

  (ولكني خشيت أن تُفرض عليكم صلاة الليل فتعجزوا عنها

Dan di riwayat Muslim : "tetapi aku takut  diwajibkan sholat malam tarawih, maka kalian akan tidak sanggup untuk memenuhinya".

Dan jenis kedua, sholat nawafil yang tidak masyru dilakukan berjama'ah, maka boleh dilakukan namun dalam keadaan tidak terus-menerus, hanya sesekali saja.
Seperti sholat dhuha dengan cara berjama'ah jika tidak dilakukan secara terus-menerus maka boleh karena ada sunnahnya. Dan kita hidupkan sunnah dengan diamalkan agar kaum muslimin mengetahui bahwa ada sholat dhuha berjama’ah seperti dalilnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhori dari Itbaan bin Malik, bahwa Nabi ﷺ sholat dhuha berjama’ah di rumah Itbaan.

عن عتبان: فغدا رسول الله صلى الله عليه وسلم وأبو بكر حين ارتفع النهار، فاستأذن رسول الله صلى الله عليه وسلم فأذنت له، فلم يجلس حتى دخل البيت، ثم قال: «أين تُحبُ أنْ أصلى من بيتك؟». قال: فأشرت له إلى ناحية من البيت، فقام رسول الله صلى الله عليه وسلم فكبّر، فقمنا فصففنا فصلى ركعتين ثم سلم.

Saat naik mentari pagi bergegas Nabi ﷺ dan Abu Bakr meminta izin masuk ke rumah Itbaan, maka setelah masuk rumah berkata Nabi : di sebelah mana dari rumahmu wahai Itbaan yang ingin engkau jadikan untuk aku sholat di dalam rumahmu. Kemudian aku tunjukkan tempat di rumahku, maka  berdirilah Nabi dan bertakbir sholat Dhuha maka kami bersama-sama membangun shof di belakangnya dan sholatlah kami dua rokaat berjama'ah, kemudian salaam.

Diriwayatkan oleh Ahmad yang shohih dengan lafdz yang lebih jelas :

عَنْ عِتْبَانَ بْنِ مَالِكٍ: " أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي بَيْتِهِ سُبْحَةَ الضُّحَى، فَقَامُوا وَرَاءَهُ فَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ"

"Bahwa Nabi ﷺ sholat Dhuha di rumah Itbaan, maka bangunlah para shohabat di belakang Nabi dan beliau jadi imamnya".

♻️ Kesimpulan :
Boleh sholat Dhuha berjama’ah, namun tidak terus-menerus, hanya sesekali saja, dengan keluarga atau murid atau asatidzah yang lain, agar menghidupkan sunnah dan menjelaskan bahwa tindakan seperti ini (shalat Dhuha berjama'ah) adalah sunnah Nabi ﷺ.

والله أعلم

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »