BAGAIMANA HUKUM ORANG YANG TIDAK SHALAT⁉️❓

Desember 21, 2019
════════════════════
      🔰 FAKULTAS FIQH 🔰
      ‎    SOAL JAWAB No. 41
════════════════════

 BAGAIMANA HUKUM ORANG YANG TIDAK SHALAT⁉️❓

📥➡️ Pertanyaan :

Assalaamu'alaikum.
Afwan Ustadz ijin bertanya.
Ustadz -hafidzakallaahu- Jika seorang "muslim" benar-benar meninggalkan shalat seumur hidupnya kecuali shalat dua hari raya (itupun entah tahu atau tidak bacaannya) apa sudah termasuk kafir?. Mohon penjelasannya.
Jazaakallaahu khoir


🔓✔️ Ustadz Saeed Al-Bandunjie :

Orang yang meninggalkan sholat ada 2 hal yaitu

1⃣➡️ Pertama:
Orang yang meninggalkan shalat atau tidak shalat karena beranggapan sholat tidak wajib, maka -menurut ijma- dia dihukumi sebagai kafir, karena menyelisihi dali-dalil yang jelas, seperti yang tercantum di Al-Qur'an Surat An-Nūr ayat 56 :

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاة
َ
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat".

Dalam hadits pun disebutkan tentang Rukun Islam yang mengatakan akan runtuh keislaman seseorang jika tidak  dipenuhi diantaranya adalah sholat. Seperti di Ashohihain dari Ibn Umar :

بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان

"Islam di atas lima pondasi: syahadat dan sholat dan membayar zakat dan haji dan puasa Romadhon".

2⃣➡️ Keadaan Kedua :
Seseorang mengakui bahwa sholat adalah Rukun Islam yang wajib tetapi dia sendiri meninggalkannya (tidak shalat) karena malas dan bermudah-mudahan, maka di sini ada khilaf.
Imaam Abu Hanifah dan Imaam Malik berpendapat tidak kafir.
Adapun Imaam Ahmad dan sebagian ucapan as-Syafi’i mereka kufur, keluar dari Islam.

Namun yang rojih, jika terus-menerus seseorang itu meninggalkan shalat hingga berbulan-bulan, maka dia telah kafir, keluar dari Islam.

Dalilnya dari Al-Qur'an :

بقوله تعالى: ﴿ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ ﴾ [التوبة: 11]

"Jika mereka (orang kafir musyrik) bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seragam". (QS. At-Taubah ayat 11)

Maka mafhumnya jika tidak melaksanakan sholat maka bukan saudara seiman.

Dan dari hadits Jabir di Shohih Muslim :

إن بين الرجل وبين الشرك والكفر: تركَ الصلاة

Berkata Rosululloh ﷺ :
"pemisah antara seorang muslim dan seorang musyrik kafir adalah meninggalkan sholat".

Jadi barang siapa yang tidak sholat maka tidak ada pembeda dan pemisah lagi dari kekufuran dan keislamannya.

Telah dinukilkan dari ucapan para shohabat atas kekufuran orang yang meninggalkan sholat, seperti di Sunan At-Tirmidzi yang shohih :

قال عبدالله بن شقيق العقيلي حيث قال: "كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يرون شيئًا من الأعمال تركُه كفرٌ إلا الصلاة"

Berkata Abdulloh bin Syaqiq al-Uqoili : "dulu para shohabat Nabi ﷺ tidak melihat sesuatu dari amal-amal yang ditinggalkan menyebabkan kepada kekufuran kecuali sholat".

Dan ini pun ucapan jumhur para tabi'in. Seperti dinukilkan al-Marwazi : dari Hammad bin Yazid dari Ayyub bin Abi Tamimah as-Syikhtiyani berkata: "meninggalkan sholat kekufuran tidak ada khilaf padanya".
(Tadzhim Qodrussolaah : 978)

Berkata Syeikh kami Muqbil Alwadi'i rohimahulloh :

فالذي يظهر من الأدلة هو ما ذهب إليه الإمام أحمد بن حنبل أن تارك الصلاة سواء أكان جاحداً أم متهاوناً يعتبر كافراً والله المستعان .
ثم بعد ذلك يترتب على هذا أمور : أن الكافر لا يرث المسلم ، والمسلم لا يرث الكافر ، وأيضاً لا يجوز للمسلمة أن تتزوج برجل لا يصلي ، ولا يجوز للرجل المسلم أن يتزوج بامرأة لا تصلي ، يترتب عليه أمور كما هو معلوم من أحكام الكفار وأحكام المسلمين .
من كتاب : ( إجابة السائل على أهم المسائل ص 42 - 43 )

"Yang rojih dhohir dari pendalilan adalah madzhab Imam Ahmad bin Hambal, bahwa yang meninggalkan sholat meski dia sengaja atau bermalas2an maka termasuk pada kekufuran. Wallohulmustaan                                                                                                                              .Maka dari sini ada beberapa perkara yg ada padanya: bahwa orang yang kafir tidak boleh mewarisi muslim dan kebalikannya. Dan tidak boleh bagi seorang muslimah menikahi orang yang tidak sholat dan tidak boleh laki-laki menikahi perempuan yang tidak sholat. Seperti yang dipahami hukum orang-orang kafir dengan orang muslim". (Ijaabatussaail 42-43)

والله أعلم

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »