BOLEHKAH PEREMPUAN HAID DUDUK MENGHADIRI MAJLIS ILMU DI MASJID?

Desember 07, 2019

══════════════════
 🔰 FAKULTAS FIQH 🔰
BAB THOHAROH/HAID 
  SOAL JAWAB No. 143
══════════════════

⭕️🕌 BOLEHKAH PEREMPUAN HAID DUDUK MENGHADIRI MAJLIS ILMU DI MASJID?

❓ 🔊 Pertanyaan : 

Assalamu'alaikum Ustadz. Ada titipan pertanyaan. Begini : Bolehkah wanita haid menghadiri majelis ilmu, dan duduk di dalam masjid?. Jazakallahu khairan.


👆✍️ Ustadz Saeed Albandunjie Abu Yaman As-Salafy

Permasalahan bolehkah wanita haid duduk di masjid mendengarkan ceramah dan menuntut ilmu?. Maka ini telah terjadi khilaf di kalangan ulama, yang masyhur menjadi 2 (dua) pendapat.

1⃣. Pendapat Pertama :
Pendapat jumhur ulama yang ❌melarang perempuan yang sedang haid tinggal di masjid.

🔸Mereka berdalil dengan hadits muttafaqun alaih dari Umm Athiyah :

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ : ( أَمَرَنَا تَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَ فِي الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ )

"Bahwa Nabi ﷺ saat memerintahkan semua perempuan yang sudah menikah dan perawan untuk hadir di mushola (lapangan) Ied dan memerintahkan yang haidh agar menjauhi tempat sholat muslimin."

🔸Dan hadits Aisyah :

وعن عائشة رضي الله تعالى عنها قالت: جاء رسول الله صلى الله عليه وسلم ووجوه بيوت أصحابه شارعة في المسجد فقال: وجهوا هذه البيوت عن المسجد ، ثم دخل النبي ولم يصنع القوم شيئاً رجاءَ أن تنزل فيهم رخصة، فخرج إليهم بعد فقال: وجهـوا هذه البيوت عن المسجد (فإني لا أحلّ المسجد لحائض ولا جنب).

Berkata Rasulullah ﷺ : "maka aku tidak menghalalkan masjid untuk orang yang haid dan junub."

عن أم سلمة رضي الله عنها قال: دخل رسول الله  صلى الله عليه و سلم صرحة هذا المسجد فنادى بأعلى صوته: إن المسجد لا يحل لجنب ولا لحائض إلا لمحمد وأزواجـه وعلي وفاطمة بنت محمد.

🔸Juga dari hadits dari Ummu Salamah bahwa Nabi masuk ke masjid dan berteriak: "sesungguhnya masjid tidak halal untuk orang yang junub dan haidh kecuali untuk dan istrinya dan Ali dan Fatimah bintu Muhammad."

2⃣. Pendapat kedua :
 Pendapat yang ✅ membolehkan perempuan yang sedang haid duduk di masjid secara mutlaq.

Ini pendapat Zaid bin Tsabit, Zaid bin Aslam, Ibn al-Mundzir, al-Muzani dan Daud ad-dZohiri.

🔹Mereka berdalil dengan hadits Aisyah di Shohih Muslim :

((عن عائشة قالت قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((ناوليني الخمرة من المسجد)). قالت فقلت إني حائض. فقال: ((إن حيضتك ليست في يدك

Dari Aisyah, dia berkata : Rasulullah ﷺ berkata kepadaku : “Ambilkanlah aku minyak wangi dari masjid!.” Aisyah lalu menjawab : “Sesungguhnya aku sedang haid.” Beliau pun bersabda : “Sesungguhnya haidmu tidak terletak pada tanganmu."

🔹Dan di hadits yang dikeluarkan al-Bukhori yang panjang :

عن عائشة رضي الله عنها أن وليدة كانت سوداء لحي من العرب فأعتقوها فكانت معهم قالت فخرجت صبية لهم عليها وشاح أحمر من سيور قالت فوضعته أو وقع منها فمرت به حدياة وهو ملقى فحسبته لحما فخطفته قالت فالتمسوه فلم يجدوه قالت فاتهموني به قالت فطفقوا يفتشون حتى فتشوا قبلها قالت والله إني لقائمة معهم إذ مرت الحدياة فألقته قالت فوقع بينهم قالت فقلت هذا الذي اتهمتموني به زعمتم وأنا منه بريئة وهو ذا هو قالت فجاءت إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فأسلمت قالت عائشة فكان لها خباء في المسجد أو حفش قالت فكانت تأتيني فتحدث عندي قالت فلا تجلس عندي مجلسا إلا قالت :
ويوم الوشاح من أعاجيب ربنا ** ألا إنه من بلدة الكفر أنجاني
قالت عائشة فقلت لها ما شأنك لا تقعدين معي مقعدا إلا قلت هذا قالت فحدثتني بهذا الحديث " .

Terlalu panjang kisahnya kami ringkas dalam penterjemahan, ringkasannya :
"Maka aku datang kepada Rasulullah ﷺ dan masuk Islam. ‘Aisyah berkata: Sejak itu dia mendapat tempat tinggal berupa kemah atau bilik kecil beratap rendah di dalam masjid. Budak itu biasa mendatangiku dan berbicara denganku. Dia tidak pernah duduk di hadapanku melainkan berkata: Dan hari selendang itu di antara keajaiban Tuhan kami, Ketahuilah dari negeri kafir dia menyelamatkan aku.”

Berkata al-Bukhori saat menuliskan bab di hadits tersebut :
❇️ Bab Boleh Tidurnya Perempuan Di Masjid.

 أخرجه البخاري في كتاب الصلاة ، باب نوم المرأة في المسجد

❓ Maka mana yang rojih? : Yang rojih adalah ✅ pendapat kedua.

Ma'had Muqbil Al-Waadai'i, [12.07.18 14:06]
↔️ Lalu bagaimana bantahan kepada dalil pendapat pertama?.

❌ Tidak ada dalil yang pas bagi pendapat pertama.

Mereka berpendapat dengan 2 (dua) perkara :

1⃣ Pertama : hadits shohih tetapi tidak shorih (jelas pendalilannya)

2⃣ Kedua : hadits shorih atau jelas lafadznya, namun tidak shohih atau dhoif sanadnya.

🌺 Contoh perkara yang pertama ada pada hadits Umm Athiyah yang muttafaqun alaih di atas.

Di dalam hadits itu larangan untuk menjauhi tempat sholat tidak ada wajah pendalilannya. Pertama karena mushola adalah lapangan, maka tidak bisa dijadikan hukum sebagai masjid. Dan yang diinginkan menjauhi adalah tidak sholat dan tetap mendengarkan khutbah bersama perempuan-perempuan yang suci namun saat sholat mereka duduk tidak ikut berdiri di shof.

▪️Maka di riwayat Muslim disebutkan :

 فأما الحيض فيعتزلن الصلاة ويشهدن الخير ودعوة المسلمين قلت يا رسول الله إحدانا لا يكون لها جلباب قال لتلبسها أختها من جلبابها

"Adapun yang haid maka menjauhi sholat (tidak sholat di shof) dan duduk mempersaksikan dakwah kaum muslimin."

🌻 Adapun contoh perkara yang kedua, seperti pendalilan mereka dengan hadits Aisyah dan hadits Umm Salamah, maka hadits Aisyah dikeluarkan Abu Daud, al-Baihaqi dan Ibn Khuzaimah :

رواه أبو داود ، والبيهقي في السنن الكبرى ، وابن خزيمة عن عائشة قالت: جاء رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ووجوه بيوت أصحابه شارعة في المسجد، فقال: وجِّهوا هذه البيوت عن المسجد، ثم دخل النبي - صلى الله عليه وسلم - فلم يصنعِ القومُ شيئًا رجاءَ أن ينزل لهم في ذلك رخصة، فخرج عليهم بعد، فقال: وجِّهوا هذه البيوت عن المسجد؛ فإني لا أحل المسجد لحائض ولا جنب.
مداره على أفلت بن خليفة العامري، عن جسرة بنت دجاجة، عن عائشة به.

▪️Dan di hadits Umm Salamah :

رواه ابن ماجه  والطبراني في الكبير ، من طريق أبي بكر بن أبي شيبة ومحمد بن يحيى، قالا: ثنا أبو نعيم، عن ابن أبي غنية، عن أبي الخطاب، عن محدوج الذهلي، عن جسرة، قالت: أخبرتني أم سلمة به.

Dari kedua jalan di atas diketahui bahwa hadits Aisyah dan hadits Umm Salamah bersumber dari Jasroh bint Dujajah.

Berkata Imam al-Bukhori di Tarikh al-Kabiir atas perowi ini:

عند جسرة عجائب

"Pada Jasroh banyak keanehan-keanehan (dalam haditsnya)." selesai.

Dan tidak dijarh dan dita'dil oleh ulama lain.

Dan Ibn Hajar mengatakan : (maqbul) yang dimutlakkan kepada rowi-rowi yang majhul. Yang akan terangkat jadi maqbul jika ada jalan-jalan lain yang menguatkannya.

Maka inilah penyebab kenapa terjadi perbedaan pada periwayatan shohabat, kadang Aisyah dan kadang Umm Salamah karena keanehan-keanehan dari Jasroh tadi dan Abul Khotoob dan mahduuj keduanya juga rowi yang majhul.

Maka hadits Aisyah dan Umm Salamah adalah hadits dhoif. Tidak saling menguatkan. Perbedaan di atas terjadi karena keanehan hapalan dari Jasroh yang majhul tidak diketahui kadar ilmu haditsnya.

☪️ Adapun pendalilan ucapan kedua, berdalil dengan hadits-hadits yang shohih.

Point pendalilan di hadits Aisyah yang pertama : Bahwa Nabi ﷺ menyuruhnya untuk masuk ke masjid, padahal dia (Aisyah) sedang haid. Berkata an-Nawawi :

قال النووي : قوله  إن حيضتك ليست في يدك معناه : أن النجاسة التي يصان المسجد عنها هي الدم فقط

"Makna ucapan Nabi, bahwa najasah yang dijaga agar tidak mengotori masjid adalah darah haid."

Adapun hadits Aisyah yang kedua tentang perempuan hitam yang dibuatkan kemah di masjid, berarti perempuan hitam itu tinggal di dalam masjid, dan sudah seperti fitrohnya wanita, bisa saja perempuan dalam keadaan haid tapi tetap saja dia boleh tinggal di masjid.

✴️ KESIMPULAN :

✅ Boleh bagi perempuan untuk duduk belajar menuntut ilmu di dalam masjid meski dalam keadaan haid, karena dalil yang melarangnya itu shorih ghoiri shohiih atau shohih ghoiri shoriih, tidak kuat dari segi pendalilan walau jelas lafadznya atau shohih tapi tidak jelas pendalilannya.

Dan inipun adalah madzhab Syeikh kami Al-Alaamah al-Muhadits Muqbil al-Wadai'i rohimahulloh.

Berkata syeikh kami saat ditanya permasalahan ini :

لا أعلم مانعا من هذا.. الذي يظهر أنه لا بأس بذلك

_"Aku tidak mengetahui (dalil shohih shorih) yang melarang perempuan haid ke masjid ....yang dhohir rojih bagiku bahwa tidak apa-apa bagi perempuan haid belajar di masjid..."

Ma'had Muqbil Al-Waadai'i, [12.07.18 14:06]
Silahkan rujuk fatwa-fatwa syeikh kami, As-Syaikh Muqbil al-Wadai'i rahimahullah, tentang masalah ini pada link-link di bawah ini :

http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=284

http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=1626

http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=1683

والله أعلم

════ ❁✿❁ ════

💬 Rasulullah ﷺ bersabda :

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang melakukan.”
📚 HR. Muslim, 3509


══════ 🔰 ══════


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »