Hukum Berkurban Untuk Orang Tua Yang Sudah Meninggal

Februari 02, 2017
══════════════════
 🔰 FAKULTAS FIQH 🔰
     BAB SEMBELIHAN 
   SOAL JAWAB No. 140
══════════════════

☪️🚫 HUKUM BERKURBAN UNTUK ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL

❓ 🔊 Pertanyaan :
Bismillah, ustadz... 
Bagaimana kalau kita kurban kambing yang kita niatkan untuk orang tua kita yang sudah meninggal? Apakah sampai pahalanya untuk almarhum, ustadz?
Jazakallahu khairan 


👆✍️ Ustadz Saeed Albandunjie Abu Yaman As-Salafy

Bismillah, 
Untuk penyembelihan kurban untuk yang meninggal ada 2 (DUA) SIFAT :

💎 SIFAT PERTAMA :
Jika sang mayit (ayah)  mewasiatkan sebelum meninggal untuk diambil dari hartanya dibelikan sapi atau kambing dan disembelihkan untuknya di hari Ied Adha. Maka wajib bagi wali dan ahli warisnya untuk menyembelih sapi/kambing bagi mayit tersebut.
Sesuai firman Alloh :

كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا ٱلْوَصِيَّةُ لِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ بِٱلْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى ٱلْمُتَّقِينَ

"Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa..."
📚 (QS. al-Baqarah ayat 180)

💎 SIFAT YANG KEDUA :
Sang mayit tidak mewasiatkan. 

Maka terjadi ikhtlaaf tentang hukum menyembelih qurban dikirim untuk mayit tanpa wasiat menjadi 3 (tiga) pendapat :

1⃣ Pertama: boleh dan bisa tersampai. Ini pendapat jumhur. 

2⃣ Kedua: tidak diterima kepada mayit. Dan ini ucapan Imam as-Syafi'i.

Berkata an-Nawawi: 
"tidak menyembelih untuk orang lain selain izinnya. Tidak boleh menyembelih untuk yang meninggal selain jika ada wasiat."
📚 Al-Minhaaj

قال الإمام النووي رحمه الله في المنهاج: ولا تضحية عن الغير بغير إذنه، ولا عن ميت إن لم يوص بها. انتهى.

3⃣ Ketiga: dimakruhkan.
Dan ini madzhab Malik. Karena tidak ada sunnah dari Nabi ﷺ. Dan kebanyakan penyembelihan seperti ini masuk kepada perkara saling berbangga-banggaan.

قال مالك في الموازية: ولا يعجبني أن يضحي عن أبويه الميتين، قال: وإنما كره أن يضحى عن الميت لأنه لم يرد عن النبي صلى الله عليه وسلم ولا عن أحد من السلف، وأيضا فإن المقصود بذلك غالبا المباهاة والمفاخرة.  انتهى

✅ Yang rojih wallohuaalamu: 
Jika memang tidak diwasiatkan oleh sang mayit maka tidak sampai kepada mayit.

Sesuai firman-Nya dalam 📚 Surat an-Najm ayat 39-40 :

أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ

"(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,"

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

"dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,"

Dan di hadits Abi Hurairoh di Shohih Muslim 

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن الرسول صلى الله عليه وسلم قال: "إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم يُنتفع به أو ولد صالح يدعو له"

Bersabda Rosululloh ﷺ : 
"jika meninggal anak Adam maka terputus seluruh hubungannya dengan dunia kecuali 3 perkara : Shodaqoh dia yang mengalir (membangun masjid, ponpes dan sebagainya);  ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholih yang mendoakannya."

✅ Maka dari dua dalil di atas, sembelihan tersebut tidak akan bersambung kepada mayit. Tidak termasuk 3 perkara yang menyambungkan mayit dengan amalan-amalan dunianya. 

Berkata as-Syeikh Ibn al-Utsaimin rohimahulloh :
"tidak disyariatkan menyembelih untuk mayit. Karena tidak ada hadits shohih dari Nabi tentang menyembelih dikirim untuk mayit. Padahal telah meninggal Khodijah istrinya yang paling dia cintai. Dan meninggal pamannya Hamzah di perang Uhud yang paling dia cintai dan meninggal 3 putrinya di zamannya, tapi tidak disembelihkan untuk mereka. Maka jika disyariatkan menyembelih untuk mayit akan ada sunnah ucapan, perbuatan atau persetujuan dari Nabi dan tidak ada atsar dari shohabat melakukannya di zaman Nabi. Meski tidak dilarang namun para ulama pun mengatakan tidak bermanfaat sembelihannya. Maka perkara yang perlu diingkari yang dilakukan banyak orang sekarang sibuk menyembelih untuk yang sudah mati dan melupakan dirinya dan keluarganya yang masih hidup. Tanpa meniatkan untuk yang masih hidup maka ini menyelisihi sunnah. Karena asal sembelihan itu adalah untuk orang-orang yang masih hidup."
📚 Fatwa Nuur Alaa ad-Darb 2/13

ولكن ليس هذا بأمرٍ مشروع ليس هذا بأمرٍ مشروع لأنه لم يرد عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم أنه ضحى عن أحدٍ من أمواته فقد ماتت أم المؤمنين خديجة رضي الله عنها وهي من أحب النساء إليه ولم يضح لها واستشهد عمه حمزة بن عبد المطلب في أحد ولم يضح عنه ومات له ثلاث بنات في حياته ولم يضح عنهن ولو كان هذا أمراً مشروعاً لبينه النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم إما بقوله وإما بفعله وإما بإقراره ولم يعلم أن أحداً من الصحابة ضحى عن أحدٍ من أمواته في حياة النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم لكن لو ضحى عن ميت لم يمنع وإن كان بعض أهل العلم قال إنه.  لا ينفع الميت.. 
والشيء الذي ينبغي أن ينكر ما يفعله بعض الناس تجده يشتري الأضحية من ماله ويضحي بها عن أمواته ولا ينويها عنه وعن أهل بيته وهذا أمرٌ خلاف السنة بلا شك فالأضحية في الأصل عن الأحياء فقط 
فتاوى نور على الدرب للعثيمين(13/2)


والله أعلم

════ ❁✿❁ ════

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »