Benarkah Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah

Februari 02, 2017

══════════════════
 🔰 FAKULTAS MANHAJ 🔰
        SOAL JAWAB No. 150
══════════════════

✴️☪️ *SHAHIHKAH DO'A AKHIR DAN AWAL TAHUN HIJRIAH YANG BEREDAR DI MASYARAKAT INI*❓


❓ 🔊 *Pertanyaan :*  

Ustadz, shohihkah do'a akhir dan awal tahun Hijriah, yang lafadznya seperti di bawah ini? 
Jazakallahu khairan. 

*DO'A AWAL TAHUN*
_(Dibaca setelah Maghrib 3x)_

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


*DO'A AKHIR TAHUN*
_(Dibaca setelah Salat Ashar hingga sebelum Maghrib di hari terakhiri bulan Dzulhijjah)_

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


👆✍️ *Ustadz Saeed Albandunjie Abu Yaman As-Salafy* _-hafidzohullah-_ :

Do'a-do'a di atas itu dilansir tercantum dari kitab :

حاشية الشيخ كنون على البناني،

❌ *Yang tidak bersanad dan jika rujuk ke kitab Sunan dan Musnad, tidak kita dapati sanad dan matannya' _wallohu a'lam_ bagaimana mereka mengamalkan perkara ini?*.

Maka nasihat saya, agar *TIDAK MENYIBUKAN DIRI* dengan perkara-perkara yang belum jelas, karena d*o'a itu adalah ibadah* sesuai firman-Nya : 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

_“Dan Rabb kalian berfirman, ‘Berdo’alah kalian kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian.’ Sesungguhnya, orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku, akan masuk neraka dalam keadaan hina dina”_ 
📚 *(QS. Ghafir: 60)*

Dan di hadits Nu'man bin Basyir diriwayatkan Abu Dawud dan At-Tirmidzi dengan sanad yang shohih. Dishohihkan syeikh kami Muqbil Al-Wadi’i di Ashohih al-Musnad. 

النعمان بن بشير، أن النبي ﷺ قال: «الدعاء هو العبادة» ثم قرأ: ﴿وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين =-﴾[سورة غافر، الآية: 60.

_"Berkata Nabi ﷺ bahwa doa itu ibadah, kemudian membaca ayat di atas."_

Maka ketahuilah wahai saudaraku seiman, bahwa...

*Do'a itu ibadah, maka ia harus mutabaah dengan sunnah-sunnah yang telah diajarkan Rasulullah ﷺ.*

Sementara do'a akhir dan awal tahun di atas *BUKAN* dari sunnahnya Nabi kita ﷺ. Yang jika kita mengamalkan do'a-do'a tersebut maka akan *TERTOLAK DAN TIDAK BERPAHALA.* Sesuai hadits Aisyah yang muttafaqun alaih :

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

_“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam agama ini yang tidak ada perintahnya dari kami, maka hal itu tertolak”_

Dalam riwayat Muslim berbunyi:

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد 

_“Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka perbuatan tersebut tertolak”_

Dan ini termasuk membuat perkara baru dalam agama atau bid'ah yang sesat, yang bisa menimbulkan konsekuensi pelakunya _-go to the hellfire-_ di masukkan ke dalam neraka. Seperti di Shohih Muslim dari Jaabir bin Abdillah rodiyallohu anhu :

فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدى هدى محمد، وشر الأمور محدثاتها، و"كل" بدعة ضلالة

_“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, sebaik-baiknya petunjuk Alustadz Saeed Albandunjie (Pembina Ma'had Muqbil Alwadi'i Dharmasraya Sumbar), [11.09.18 15:21]
adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru, dan setiap bid’ah (hal baru) adalah sesat”_

Juga dalam riwayat an-Nasa'i :

وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار

_“Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru, dan setiap bid’ah (hal baru) adalah sesat, dan setiap kesesatan akan masuk neraka”._

Maka sibukkanlah kita dengan amalan-amalan yang sudah jelas keshohihan dari Nabi kita saja, yang sangat banyak sekali jumlahnya yang belum kita laksanakan. 

Maka do'a-do'a ini tidak benar riwayatnya diamalkan oleh Nabi kita ﷺ. Dan juga tidak kita dapati dari atsar bahwa para shohabat seperti Abu Bakar atau Umar bin Al-Khottob atau Utsman atau Ali dari para khulafaarrosyidin dan selainnya, dari shohabat para perowi hadits terbanyak seperti Abu Hurairoh, Anas bin Malik, Ibn Umar dan Aisyah maka tidak pula kita dapati amalan-amalan ini dari mereka. 

Dan tidak kita dapati pula khabar maqthu dari para tabiin kibaar seperti Said bin Musayyib, Al-Hasan Al-Bashri, Qotadah, Muhammad bin Sirin dan Atho bin Abirobaah. 

Tidak juga kita dapati fatwa-fatwa tentang do'a-do'a ini dari al-Fuqohaa al-Arbaah seperti Abu Hanifah, Malik, as-Syafi’i dan Ahmad, juga fatwa-fatwa ulama muashirin zaman now misalnya fatwa dari Lajnah ad-Daimah atau as-Syeikh al-Albani atau Ibn Baaz dan Ibn al-Utsaimin dan syeikh kami as-Syeikh Muqbil Al-Wadai'i, tidak kami dapatkan pula dari mereka to advice dan mentarghib amalan do'a-do'a ini. 

Maka, cukuplah dengan ucapan shohabat al-Jaliil Abdulloh bin Mas'ud rodiyallohu anhu :

وقال عبد الله بن مسعود ـ رضي الله عنه ـ الاقتصاد في السنة خير من الاجتهاد في البدع (1)

_"Sederhana dalam melaksanakan sunnah (yang jelas shohihnya dari Nabi) lebih baik dari bersungguh-sungguh dalam kebid'ahan."_


 *--------footnote-----* 
 *(1)* Atsar ini diriwayatkan ad-Daarimi dan al-Marwazidi as-Sunnah dan al-Haakim dan Al-Baihaqi yang semua sanadnya bertumpu kepada...

أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ عُمَارَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ..به

Atsaar ini shohih seluruh sanadnya tsiqot. Adapun al-A'mash mudalis tetapi Umaroh adalah guru al-A'mash yang banyak sekali beliau mengambil hadits dari Umaroh, bahkan di Shohih al-Bukhori dan Muslim dan muttafaq alaih banyak sekali dinukil periwayatan al-A'mash dari Umaroh bin Umair. Sesuai kaidah yang disebutkan ad-Dzahabi di al-Mizaan. 
Selain itu, Abu Muawiyah ad-Dhoriir _-murid al-A'mash yang paling kuat periwayatan darinya,-_ maka dia akan mengetahui mana hadits al-A'mash yang bertadlis dan mana yang tidak ada tadlishnya. Maka atsar inipun telah dishohihkan oleh as-Syeikh al-Albani di Shohih at-Targhiib. Dan datang jalan lain di as-Sunnah lil Marwazi sebagai penguat. 

قال ابن نصر جدَّثَنَا يَحْيَى، أنبا عَبْثَرٌ أَبُو زُبَيْدٍ، عَنِ الْعَلاءِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنِ الْمُسَيَّبِ، عَنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: اقْتِصَادٌ فِي سُنَّةٍ خَيْرٌ مِنَ اجْتِهَادٍ فِي بِدْعَةٍ

Semua rijaalnya tsiqoot namun sayang, berkata Abu Haatim (jagoannya ilmu ilalul hadits) bahwa al-Musayyib tidak mendengar dari Ibn Mas'ud maka hadits ini mursal. 

Maka dari dua jalan ini, atsar Ibn Mas'ud kuat untuk dijadikan pendalilan. 

والله أعلم

════ ❁✿❁ ════

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »