Fatwa Ulama

Oktober 14, 2015

1.Pertanyaan: Apa saja kah jenis-jenis tauhid itu? Dan apa definisi masing-masing darinya?
Jawaban: 
Jenis-jenis tauhid itu ada tiga, 
Tauhid rububiyyah
Tauhid uluhiyyah 
Tauhid asma’ wa sifat
Tauhid rububiyyah ialah: mengesakan Allah ta’ala dengan tindakan menciptakan, memberikan rizqi, menghidupkan dan mematikan serta dalam seluruh bentuk pengaturan kerajaan di langit dan bumi, dan mengesakanNya Ta’ala dalam hal penetapan hukum dan syariat dengan diutusnya para rosul dan diturunkannya kitab-kitab, Allah ta’ala berfirman:
ألا له الخلق والأمر تبارك الله رب العالمين
“ketahuilah hanya milikNya lah penciptaan dan segala urusan, maha suci Allah Rabb semesta alam” [Q.S. Al-A’raf : 54]
Tauhid uluhiyyah  ialah: mengesakan Allah Ta’ala dengan peribadatan sehingga tidak diibadahi selainNya, tidak dipanjatkan doa kepada selainNya, tidak diminta penyelamatan dan pertolongan kecuali kepadaNya, tidakdilakukan nadzar dan penyembelihan  kecuali untukNya. 
Allah subhanahu wata’ala berfirman: 
قل إن صلاتي ونسكي ومحياي لله رب العالمين لا شريك له وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين 
“katakanlah sesungguhnya shalatku, senbelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tidak ada sekutu bagiNya,  dengan hal tersebutlah aku diperintahkan dan aku adalah orang yang paling pertama berserah diri” [Q.S. Al-An’aam : 162-163]
Dan tauhid Asma’ wa shifat ialah: menyifati Allah subhanahu wata’ala dan menamaiNya dengan apa yang telah Dia sifati dan namai diriNya dengannya serta dengan apa yang Rosulullah shallallahu alaihi wasallam sifati dan namai diriNya dengannya didalam hadits-hadits yang shahih, dan menetapkan hal tersebut tanpa tasybih dan tamtsil(menyerupakan dengan sifat makhluk, tanpa ta’wil(mengubah maknanya) dan ta’thil(mengingkarinya). Allah Ta’ala berfirman:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
“tidak ada yang serupa denganNya sesuatu apapun, dan Dia Maha mendengar lagi Maha melihat.” [Q.S. Asy-Syuro]
(Fatawa Allajnah Addaimah Lil buhuts Al ilmiah wal ifta’ 1/55-56)

Pertanyaan : Mengapa agama islam itu dinamakan dengan “Islam” ?
Jawaban :
Dikarenakan orang yang masuk kedalamnya telah menyerahkan wajahnya kepada Allah, berserah diri dan tunduk terhadap hokum-hukum  yang datang dari Allah dan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
Allah Ta’ala berfirman:
بلى من أسلم وجهه لله وهو محسن فله أجره عند ربه 
" (tidak demikian) bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Rabbnya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(Fatawa Allajnah Addaimah Lil buhuts Al ilmiah wal ifta’ 1/76)

Pertanyaan:
Apakah hakekat islam itu?
Jawaban :
Hakekat islam telah dijelaskan dalam jawaban Rosulullah shallallahu alaihi wasallam kepada Jibril alaihissalam, tatkala Jibril bertanya kepada beliau tentang islam, beliau pun menjawab:
الإسلام أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمـدا رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا
“islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwasannya Muhammad adalah Rosulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke baitullah apabila engkau mampu menempuh perjalanan kesana.”
Dan termasuk didalam hal tersebut  beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, kepada hari akhir dan kepada taqdir yang baik dan yang buruk. 
Sebagaimana termasuk juga didalamnya ihsan, yaitu engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, lalu apabila engkau tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu.
Sebab lafaz islam itu apabila disebutkan secara mutlak maka ia mencakup seluruh perkara-perkara ini,
sebagaimana firman Allah Ta’ala: 
إن الدين عند الله الاسلام
“sesungguhnya agama yang diterima disisi Allah hanyalah islam”[Q.S. Ali Imran : 19]
Dan didalam hadits Jibril tatkala ia bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang islam, iman dan ihsan maka beliau menjawabnya sebagaimana yang telah disebutkan diatas,  dan beliau memberitahu bahwa Jibril bertanya tentang perkara-perkara ini guna mengajarkan kepada manusia agama mereka, dan tidak tersembunyi lagi bahwa hal ini menunjukkan bahwa islam adalah berserah diri kepada perintah-perintah Allah secara zhohir dan bathin dan meninggalkan apa yang dilarang Nya secara zhohir dan bathin, dan inilah agama islam yang sempurna. 
(Fatawa Allajnah Addaimah Lil buhuts Al ilmiah wal ifta’ 1/83)

Sumber Gambar:
http://al-utsmaniy.com/wp-content/uploads/2014/09/fatwa-ulama-310x165.jpg

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »